Sefrekuensi+Selaras+Sekomitmen=Ide Brilian
Persiapan untuk meninggalkan hotel pada Selasa pagi itu sudah usai. Saya dan rombongan dari Makassar berencana menuju lokasi kegiatan dengan terlebih dahulu melakukan lapor keluar dari hotel sekitar pukul 11.00 WIB. Sudah disepakati bahwa begitu kegiatan usai sore harinya, kami akan langsung menuju bandara untuk kembali ke Makassar.
Sejak sebelum keberangkatan ke Jakarta, saya sudah membuat janji temu dengan salah seorang relawan komunitas Lintas, Delvia Idola atau sering disapa Kak Dola, meski saat itu belum ada waktu yang pasti. Yang jelas, kami berupaya agar tidak ada apa pun yang bisa membatalkan janji temu tersebut.
Saat membuat janji temu tersebut, Kak Dola sudah menginfokan bahwa Senin atau Selasa (23/24 Desember) dia punya waktu luang. Karena saat itu belum ada jadwal pasti tentang kegiatan yang akan rombongan saya ikuti, berarti sayalah yang harus menyesuaikan. Saya Cuma bisa berharap semoga Senin atau Selasa ada kesempatan yang bisa dimanfaatkan di sela-sela kegiatan.
Senin pagi ketika telah berada di lokasi kegiatan, saya menerima pesan dari Kak Dola yang ingin memastikan kapan bisa bertemu. Saya berjanji untuk mengabari setelah kegiatan hari itu selesai. Dalam perjalanan kembali ke hotel, hujan turun dengan amat derasnya. Saya berpikir, apakah tidak keterlaluan meminta Kak Dola bertemu di tengah cuaca seperti ini? Akan tetapi, saya memutuskan tetap mengabari. Akhirnya kami sepakat untuk bertemu keesokan paginya, beberapa jam sebelum rombongan kami meninggalkan hotel.
Maka bertemulah kami pada pagi yang cerah itu, tepatnya di lobby hotel yang lumayan masih lengang, hanya ditingkahi alunan musik lembut dari pengeras suara. Ini pertemuan yang luar biasa buat kami. Selama ini kami hanya berkomunikasi via daring, baik lewat aplikasi Zoom maupun Whatsapp. Interaksi kami pertama kali terjadi ketika Kak Dola menjadi salah seorang peserta pada Kelas Menulis Puisi yang diselenggarakan Komunitas Lintas pada September yang lalu. Di akhir kegiatan kelas, saya menginformasikan ke grup peserta bahwa Komunitas Lintas sedang membutuhkan relawan dalam beberapa bidang. Kak Dola langsung menawarkan diri untuk menjadi relawan pembaca naskah. Hingga tulisan ini dibuat, Kak Dola sudah membacakan tiga naskah:
Dan Dragunia. Tak hanya membacakan naskah, Kak Dola juga sering membantu Komunitas Lintas dalam berbagai hal yang terkait dengan visual, termasuk baru-baru ini ketika membantu dewan juri Kompetisi Narasi Disabilitas mendeskripsikan video-video yang masuk dari segi visual.
Dari obrolan pagi itu, saya tahu bahwa Kak Dola sehari-harinya adalah seorang konsultan Human Resource (SDM). Dia berasal dari Tanah Datar, Sumatra Barat dan seringkali ke luar daerah, termasuk Jakarta untuk alasan pekerjaan. Karena kebetulan sedang di Jakarta dan saya pun sedang berkegiatan di sana, kami pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk bertemu secara luring.
Di luar profesinya sebagai konsultan, Kak Dola ternyata sangat senang membaca dan menggemari aktivitas story telling. Dia juga menyediakan halaman rumahnya di Tanah Datar sebagai tempat anak-anak yang ingin membaca berbagai buku secara gratis.
Dengan gairah yang sama di bidang literasi, obrolan kami begitu mengalir tanpa hambatan. Kami bertukar informasi tentang bacaan dan penulis favorit, alasan mengapa menyukai sebuah buku, hingga rencana program kerja Komunitas Lintas di tahun mendatang. Ide-ide brilian bertebaran memenuhi udara di sekeliling kami, membuat percakapan itu seakan tak ingin menemukan ujungnya. Namun, seperti yang lazim diucapkan para penyiar, “waktu jualah yang memisahkan kita”, itulah yang terjadi. Saya dan rombongan harus segera bersiap untuk menuju ke lokasi kegiatan hari itu. Dengan terlebih dahulu berfoto bersama, kami pun berpisah dengan harapan dapat segera bertemu kembali meski entah kapan.
Kendati hanya sekitar satu setengah jam, percakapan kami sungguh berkesan. Senang rasanya dapat bertemu dengan seseorang yang sefrekuensi, selaras, dan sekomitmen dalam membangun literasi. Semoga pertemuan serupa dapat terjadi juga dengan relawan-relawan Komunitas Lintas lainnya. Yang pasti, Sobat-Sobat Lintas-lah yang pada akhirnya akan menerima manfaat dari pertemuan singkat ini.
Penulis:
Komentar
Posting Komentar