Materi Preposisi (Bag III)
2) Preposisi yang Berkorelasi
Preposisi gabungan jenis kedua terdiri atas dua unsur yang dipakai
berpasangan, tetapi terpisah oleh kata atau frasa lain. Berikut beberapa contohnya:
antara ... dan ... : Antara dia dan adiknya ada perbedaan yang mencolok.
dari ... hingga ... : Kami akan menginap di hotel itu dari hari Senin hingga Jumat.
dari ... sampai (dengan) ... : Seminar itu diadakan dari hari Senin
sampai (dengan) Kamis pekan depan.
dari ... sampai ke ... : Kami tidak tahu berapa jauhnya dari rumah kami sampai ke desa itu.
dari ... ke ... Mereka pindah dari Bandung ke Jakarta tahun lalu.
dari ... sampai ... : Dari lahir sampai berumur sepuluh
tahun, ia ikut neneknya.
sejak ... hingga ... : Saya tidak bertemu dengan beliau lagi sejak rapat itu hingga kini.
sejak ... sampai ... : Sejak menikah sampai punya anak satu, kami belum memiliki rumah sendiri.
mulai ... sampai (dengan) ... : Mulai Senin pagi sampai (dengan) Jumat sore kami akan tinggal di sini untuk sementara.
3) Preposisi dan Nomina Lokatif (menunjukkan lokasi)
Suatu preposisi juga dapat bergabung dengan dua nomina asalkan nomina itu mempunyai ciri lokatif, seperti pada frasa preposisional “di atas meja”, “ke dalam rumah”, dan “dari sekitar kampus”.
Struktur Frasa Preposisional
Dari contoh tadi, tampak bahwa atas, dalam, dan sekitar merupakan bagian dari frasa nominal atas meja, dalam rumah, dan sekitar kampus, dan bukan frasa gabungan di atas, ke dalam, dan dari sekitar. Sebagian dari kelompok preposisi ataupun preposisi gabungan ada yang wajib muncul dan ada pula yang manasuka.
Kelompok preposisi yang tidak wajib muncul adalah, misalnya, “atas” dan “dalam”.
Muncul atau tidaknya kata itu dipengaruhi oleh ciri semantik objek yang dimensinya berbeda-beda. Karena meja, misalnya, mempunyai dimensi dua (panjang
dan lebar), di meja diartikan sama dengan di atas meja. Berikut adalah beberapa contoh lain.
(1) a. Letakkan piring itu di (atas) meja. Hilangkan “atas”, dan maknanya tidak berubah.
(2) Naikkan barang itu ke (atas) truk. Hilangkan “atas” dan maknanya tetap sama.
(3) Dagangan itu diturunkan dari (atas) kapal. Hilangkan “atas”, maknanya masih sama.
(4) Buku itu ada di (dalam) lemari. Hilangkan “dalam”, maknanya tidak berubah.
(5) Dia memasukkan kunci itu ke (dalam) laci. Hilangkan “dalam”, tidak ada perubahan makna.
(6) Pisau itu diambilnya dari (dalam) peti. Hilangkan “dalam”, maknanya sama saja.
Perlu ditambahkan bahwa bentuk preposisi gabungan “di dalam” dapat juga diganti dengan “dalam” saja, terutama apabila nomina yang mengikutinya merujuk ke benda yang berdimensi tiga.
Contoh:
(1) Baju itu (di) dalam lemari.
(2) Uangnya disimpan (di) dalam tas.
(3) Kejengkelannya itu disembunyikan (di) dalam hati.
Dalam kasus tertentu bentuk yang beralternasi atau diganti dapat menimbulkan perbedaan makna.
Contoh:
a. Waktu itu saya sedang di dalam rumah.
(di dalam rumah tidak sama dengan di rumah)
b. Dia pergi ke atas bukit.
(ke atas bukit tidak sama dengan ke bukit)
c. Kucing itu meloncat dari atas mobil.
(dari atas mobil tidak sama dengan dari mobil)
Apabila objek yang dirujuk itu jelas, karena konteks kalimat atau konteks situasi,
frasa preposisional itu dapat pula muncul tanpa objek.
Contoh berikut memperlihatkan konteks kalimat dan konteks situasi yang jelas.
a. Mereka duduk-duduk di luar rumah, sedangkan kami di dalam. Kata “rumah” tidak perlu diulang.
b. Sementara mereka berunding di dalam rumah, kami menunggu di luar. Di kalimat ini pun, kata “rumah” tidak perlu diulang.
c. Karena kekurangan kursi, mereka sebagian duduk di bawah. Kata “bawah” tidak perlu ditambahi nomina lain lagi karena sudah jelas maksudnya.
d. Karena pintu depan tertutup, kami masuk dari belakang. Kata “belakang” sudah jelas maksudnya, yakni belakang rumah.
Ada pula frasa preposisional yang mensyaratkan munculnya objek lokasi seperti contoh berikut.
di antara;
ke antara;
dari antara;
di balik;
ke balik;
dari balik;
di dekat;
ke dekat;
dari dekat;
Bandingkan kalimat a dan b pada contoh berikut.
a. Polisi terlihat di antara para pengunjuk rasa.
b. *Polisi terlihat di antara.
a. Aktris itu bersiap-siap di balik layar.
b. *Aktris itu bersiap-siap di balik.
a. Mereka tinggal di dekat pabrik.
b. *Mereka tinggal di dekat.
a. Dia menuju ke dekat pintu keluar.
b. *Dia menuju ke dekat.
a. Gadis itu mengintip jejaka dari balik jendela.
b. * Gadis itu mengintip jejaka dari balik.
a. Mereka berlari ke balik semak-semak.
b. *Mereka berlari ke balik.
Khusus mengenai “dari dekat”, frasa preposisional ini tidak
mengharuskan munculnya objek lokasi. Perlu diingat bahwa bentuk dari dekat
dapat merupakan frasa yang terdiri atas preposisi dan adjektiva. Dalam hal demikian, titik acuan adalah tempat peristiwa itu. Sejajar dengan itu, terdapat juga bentuk “Bari jauh”.
Bentuk-bentuk preposisi di sini, di situ, dan di sana; ke sini, ke situ, dan ke sana;
dari sini, dari situ, dan dari sana merupakan pronomina penunjuk tempat
----------
Seluruh materi ini dikutip dari buku "Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia" edisi IV yang disusun oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Komentar
Posting Komentar