Materi Preposisi (Bag II)
b. Preposisi yang Berupa Kata Berafiks (Berimbuhan)
Preposisi dalam kelompok ini dibentuk dengan menambahkan afiks pada
bentuk dasar yang termasuk kelas kata verba, adjektiva, atau nomina.
Pengafiksan atau pengimbuhan dalam pembentukan itu dapat berbentuk penambahan prefiks (awalan), sufiks (akhiran), atau gabungan keduanya. Pembentukan preposisi dengan penambahan
afiks ini sangat terbatas. Berikut adalah preposisi berafiks yang ada dalam
bahasa Indonesia.
1) Preposisi yang Berupa Kata Berprefiks (berawalan)
(1) bersama . Contoh: Arya senang pergi bersama kakaknya.
(2) beserta. Contoh: Ayah beserta ibu sedang pergi ke Makassar.
(3) menjelang. Contoh: Dia selalu pergi menjelang malam apabila naik
kereta ke Surabaya.
(4) menuju. Contoh Dua wanita itu pergi menuju jembatan
penyeberangan.
(5) menurut. Contoh: Menurut rencana, buku ini akan diluncurkan
bulan depan.
(6) terhadap. Contoh: Terhadap ketentuan itu, Pak Amin enggan
berkomentar.
2) Preposisi yang Berupa Kata Bersufiks (berakhiran)
Contoh katanya: bagaikan. Contoh kalimatnya: Sumi cantik bagaikan bidadari.
c) Preposisi yang Berupa Kata Berprefiks dan Bersufiks
(1) melalui. Contoh: Surat itu telah dikirim melalui pos.
(2) mengenai. Contoh: Pak Rahman sedang berceramah mengenai
kenakalan remaja.
Preposisi Gabungan
Preposisi gabungan terdiri atas: (1) dua preposisi yang berdampingan dan (2)
dua preposisi yang berkorelasi.
1) Preposisi yang Berdampingan
Preposisi gabungan jenis pertama terdiri atas dua preposisi yang letaknya
berurutan. Berikut adalah contoh preposisi yang berdampingan:
Daripada, kepada, (oleh) karena, (oleh) sebab, sampai dengan , sampai ke, selain (dari),
Contoh penggunaannya dalam kalimat:
Menara ini lebih tinggi daripada pohon itu.
Buku itu diberikan kepada adik.
Ia tidak masuk (oleh) karena penyakitnya.
Tanaman itu mati (oleh) sebab kekeringan.
Nyoman mengerjakan soal nomor lima sampai dengan sepuluh.
Kami berjalan sampai ke bukit.
Selain (dari) kakaknya, ia juga terpilih.
Perlu diperhatikan, pemakaian preposisi daripada sering digunakan
secara tidak tepat. Kata daripada dipakai hanya untuk menyatakan
perbandingan dan bukan untuk menyatakan milik, menyatakan asal, atau menghubungkan verba dengan unsur yang mengikutinya. Berikut adalah beberapa contoh pemakaian yang keliru beserta perbaikannya:
Keliru: *Masalah daripada penduduk harus dipecahkan secara nasional.
Benar: Masalah penduduk harus dipecahkan secara nasional.
Keliru: *Jakarta adalah ibu kota daripada Indonesia.
Benar: Jakarta adalah ibu kota Indonesia.
Keliru: *Kita harus dapat menyimak keluhan-keluhan daripada
para siswa.
Benar: Kita harus dapat menyimak keluhan-keluhan (dari) para
siswa.
Keliru: *Dalam rapat yang lalu jawaban daripada badan pengurus tidak memuaskan.
Benar: Dalam rapat yang lalu jawaban (dari) badan pengurus tidak memuaskan.
Keliru: *Kami sudah mempertimbangkan dari pada persoalan itu.
Benar: Kami sudah mempertimbangkan persoalan itu.
Keliru: *Sambil menunggu daripada hasil panen, Indonesia akan mengimpor beras.
Benar: Sambil menunggu hasil panen, Indonesia akan mengimpor beras.
-------------------
Seluruh materi ini dikutip dari buku "Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia" edisi IV yang disusun oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Komentar
Posting Komentar