Perkenalkan Tanda Baca, Lintas Pecahkan Rekor

Penulis yang bijak bestari adalah penulis yang mampu menghasilkan adikarya tanpa melanggar rambu-rambu kepenulisan. Sama halnya dengan berlalulintas, menulis pun punya berbagai aturan tersendiri. Salah satu aturan tersebut mengenai penggunaan tanda baca .

Inilah yang mendasari tercetusnya gagasan pelaksanaan kegiatan pengenalan tanda baca oleh komunitas Lintas. Kegiatan tersebut bertajuk "Kelas Dasar-Dasar Kepenulisan: Kenalan dengan Tanda Baca", berlangsung via daring sejak 22 April hingga 2 Juni 2024, dimentori oleh Ika Asrianti Puspita Sari, S.Pd. atau akrab disapa Kak Pita.

 

Awalnya, kegiatan ini hanya diperuntukan bagi para anggota komunitas LINTAS . Namun, dalam pertemuan beberapa hari menjelang kegiatan, Lintas sepakat untuk membuka kesempatan bagi peserta umum juga.

Dalam masa pendaftaran yang hanya berlangsung selama kurang lebih dua hari, terjadilah sesuatu yang di luar ekspektasi semua pihak, termasuk penyelenggara.

Sebanyak lebih dari 60 orang begitu antusias untuk mendaftar sebagai peserta. Ini menjadi rekor baru bagi LINTAS selama mengadakan kegiatan literasi.

 

"Kami benar-benar tidak menyangka, animo Teman-Teman sebesar itu untuk mengikuti kelas ini," ujar Kak Iin, ketua komunitas Lintas,  dalam sambutannya membuka kegiatan.

 

Pada pertemuan pertama ini, Kak Pita menyampaikan materi penggunaan tanda titik. Sepanjang delapan kali pertemuan, para peserta juga diberi pemahaman tentang penggunaan beberapa tanda baca lain seperti tanda koma, tanda tanya, tanda seru, tanda titik dua, tanda petik (tunggal dan ganda), tanda kurung, tanda garis miring, tanda hubung, tanda pisah, dan tanda elipsis. Selain penyampaian materi, mentor juga memberikan tugas untuk menguji pemahaman peserta dan akan diberi umpan balik pada pertemuan berikutnya.

 

Di akhir kegiatan, panitia dan mentor sepakat untuk memberikan e-Sertifikat bagi peserta yang dianggap paling aktif, baik dalam mengerjakan tugas maupun berdiskusi. Dari kurang lebih 60 peserta, terpilihlah sepuluh orang yang berhak memperoleh e-Sertifikat.

Baik mentor maupun peserta sempat menyatakan kesannya terhadap kegiatan ini sebelum meninggalkan grup.

"Saya sangat senang ikut kelas ini. Para atmin dan kakak mentor selalu mengusahakan agar proses belajarnya nyaman untuk semua peserta. Aku biasanya suka cuek sama tanda baca, tahu, sih, tapi gak mendetil. Nah, suka dikritik sama para editor tulisanku hehehe makanya aku ngerasa perlu belajar secara khusus di sini hihihihi," ujar Mariana, salah seorang peserta asal Jakarta.

Berbeda dengan Mariana, peserta lain bernama Melpa mengemukakan bahwa awalnya dia mengikuti kegiatan ini sekadar untuk mengisi waktu luang. Namun, setelah mengikutinya, dia mengaku mendapat pencerahan. "Saya mendapat pencerahan dan tambahan pengetahuan baru. Sebab sejujurnya, sudah lama saya tidak mengikuti perkembangan kaidah penulisan dan penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia. nah, dalam kelas kepenulisan inilah saya mendapat pengetahuan baru tentang beberapa hal atau aturan yang berubah dari EYD sebelumnya. Dan itu tentunya akan sangat bermanfaat bagi saya yang ingin memulai suatu kegiatan yang berhubungan dengan kepenulisan." Melpa juga menambahkan bahwa kelas ini luar biasa karena dibarengi dengan penyampaian dan penguasaan materi yang baik dari Kak Putri (sapaan lain untuk Kak Pita) sebagai mentor tentunya. Terkadang ada beberapa pertanyaan yang tidak sesuai materi, tapi tetap mendapat tanggapan yang baik.  Oh ya, ada juga Kak Iin dengan tanggapan-tanggapannya yang bagi saya layak diacungin jempol." 😃😃  Dia juga menyampaikan harapannya. "Saya harap ke depannya kelas kepenulisan ini akan tetap diadakan karena sangat membantu. Dan sekaligus saya juga ingin mengucapkan terima kasih untuk semua yang terlibat dalam pelatihan kelas kepenulisan ini."

Selaras dengan Mariana dan Melpa, Wahyu juga berterima kasih kepada Lintas dan Kak Pita atas terselenggaranya kelas kepenulisan ini.

"jujur, saya sangat senang bisa berpartisipasi dalam pelatihan penggunaan tanda baca yang diadakan oleh lintas. Karena materi yang diberikan sangat lengkap, dan penjelasan dari kak pita juga mudah dipahami. Manfaat yang saya peroleh dari mengikuti pelatihan ini sangat banyak. Diantaranya: saya jadi tahu bagaimana penggunaan tanda baca yang tepat, bagaimana menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta dapat menambah relasi pertemanan. Terima kasih buat kak pita atas ilmu yang telah diberikan, dan terima kasih juga buat lintas yang telah menylenggarakan pelatihan ini. Semoga lintas semakin jaya dan next bisa mengadakan even yang lebih seru dan menarik," tuturnya.

 

Sementara itu, Kak Pita mengungkapkan ketakjubannya terhadap kegiatan yang diampunya kali ini. "Ini adalah yang kedua kalinya saya menjadi mentor pada kelas kepenulisan yang diadakan komunitas Lintas, tetapi untuk yang terakhir ini rasanya lebih luar biasa. Lebih degdegan, lebih menantang terlebih dengan peserta yang juga lebih banyak."

Dia juga mengungkapkan keharuan atas antusiasme para peserta.

"Jujur, saya sangat terharu, ternyata masih banyak teeman, khususnya dari kalangan disabilitas yang mau repot-repot memelajari kaidah kepenulisan yang sesuai EYD. Alhamdulillah, rupanya masih banyak yang peduli dengan bahasa ini. Sedikit lebay, ya? Namun, saya memang secinta itu dengan bahasa ini. Hehe. Jadi, selalu bersemangat ketika ada teman-teman yang ingin mengenal lebih dalam, bahkan hal sekecil tanda baca sekalipun. Harapan saya, kelas semacam ini akan terus diadakan, dan semoga apa yang sudah kita pelajari kemarin dapat bermanfaat."

 

Sebelum menutup kegiatan secara resmi, Kak Iin juga menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi dan komitmen para peserta dalam kegiatan Lintas kali ini. Dia berharap, kolaborasi akan terus terjalin di antara komunitas Lintas dan seluruh peserta demi kemajuan literasi yang lebih inklusif ke depannya.

“Sampai jumpa pada kegiatan-kegiatan Lintas berikutnya,” pungkasnya.

 

 

Komentar

  1. keren sih, tapi sayang banget, tulisan bagus, tapi tidak di dukung dengan template yang berkualitas, saran aja sih, kalau bisa pakai template prenium

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas Menulis Puisi, Ajang Refleksi Imajinasi dan Kreativitas

Content Creator Bangga Berliterasi: Wujudkan Asa dan Peluang Berkarya

Info Kompetisi Narasi Disabilitas Dalam Rangka HDI dan Hari HAM Internasional 2024