Rayakan HUT, Lintas Gelar Bincang Literasi Para Insan Tangguh






Sabtu (19 Agustus 2023) --Komunitas LINTAS sukses menggelar gelar wicara bertajuk “Bincang Literasi Para Insan Tangguh” dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang keempat dan  HUT ke-78 Proklamasi Kemerdekaan RI pada Kamis, 17 Agustus 2023 via zoom. Kegiatan ini dirangkaikan dengan pengumuman pemenang Kompetisi Mendongeng Cerdas yang telah dilaksanakan sejak 25 Juli 2023.

 

Dalam gelar wicara ini, Lintas menghadirkan tiga narasumber, yakni Iin Saputri (penulis buku Pendar Literasi Ugahari: Parade Entitas tangguh, ketua sekaligus pendiri Komunitas LINTAS), Echi wardani atau sering disapa Kak Echy (masseur dengan disabilitas netra, sekaligus salah seorang tokoh dalam buku Pendar Literasi Ugahari: Parade Entitas Tangguh), Dan Kak puteri (pendiri Komunitas Sahabat Literasi dan Penerbit SL Books, penulis novel, serta penulis di kompasiana dan kumparan).

 

Pada kesempatan tersebut, Kak Iin dan Kak Puteri membahas seputar kepenulisan dan penerbitan buku. Mulai dari cerita dibuatnya buku Pendar Literasi Ugahari: Parade Entitas Tangguh, cara menerbitkan buku sendiri, dan jenis-jenis penerbit. Sementara itu, Kak Echy berfokus pada bagaimana peran literasi dalam merawat luka batin dan mengatasi trauma masa lalunya.

 

Menurut Kak Iin, menulis buku memang adalah impiannya sejak terjun di dunia literasi. Mantan editor majalah Gema Braille periode 2017-2022 ini mengaku sempat iri dengan teman-teman disabilitas netra yang mengirim naskah kepadanya. “Kok mereka bisa, saya nggak, ya?” ujarnya sambil tersenyum.

Mengenai buku “Pendar Literasi Ugahari: Parade Entitas Tangguh” yang merupakan buku perdananya, Kak Iin berkisah bahwa awalnya buku itu dibuat dalam format huruf Braille.

"Saya coba buat dalam bentuk braille karena tempat kerja saya waktu itu di BLBI Abiyoso memang memproduksi buku-buku braille. Tapi, memasuki 2023 saya pikir, kenapa nggak bikin versi cetaknya? Supaya masyarakat luas bisa juga menjangkau atau mengakses buku ini,"

Dengan pemikiran tersebut, mulailah Kak Iin mencari penerbit yang dapat menerima naskahnya. Akhirnya dia berkenalan dengan Kak Puteri, pendiri sekaligus direktur penerbit SL Books. Dari sanalah kerja sama mereka dimulai.

 

Pada perbincangan ini, Kak Puteri menekankan pentingnya bagi siapa pun yang ingin menerbitkan buku untuk terlebih dahulu memiliki pengetahuan tentang kepenulisan. Sebab, ketika menawarkan naskah ke penerbit, meskipun editor akan merapikannya, perjalanan untuk sampai ke tahap terssebut tetap tidak mudah. Penerbit, terkhusus penerbit mayor, cenderung akan memilih naskah yang memang sudah rapi dan sesuai dengan permintaan penerbit.

“Yang sering terlupakan oleh penulis pemula adalah dia tidak sadar bahwa perjalanan sebuah buku sampai tiba di toko buku penerbit mayor itu tidak mudah. Seringkali si penulis yang bukunya ada di toko itu dulunya ke penerbit minor dulu untuk menerbitkan dan mendapatkan nama sebagai seorang penulis,” terang Kak Puteri. Menurutnya, kesalahan para penulis pemula adalah bawah mereka tidak tahu alur itu. Mereka pikir, saya mau nulis, saya jual karya ke penerbit, ya penerbit harus beli, dong, ini, kan, karya saya, tanpa menyadari tulisan seperti apa yang akan mereka jual kepada penerbit,” lanjut Kak Puteri. Sebab itu, Kak Puteri berpesan kepada siapa pun yang ingin menulis buku agar meningkatkan terlebih dahulu kemampuan menulis mereka. “Yang harus ditandai atau dilingkari adalah ketahui dulu kalian itu sudah mengerti atau belum tentang menulis, karena belajar menulis itu tidak mudah, belajar itu berkali-kali,” tambahnya.

Kak Puteri juga menjelaskan perbedaan antara penerbitan dan percetakan. “Kalau percetakan, teman-teman pasti sudah pada tahu, kan? Mereka cetak buku, undangan, dan lain sebagainya.”

Lalu tentang penerbitan, dia menjelaskan, “Kalau di penerbitan itu, tugasnya mengurus naskah teman-teman agar layak menjadi sebuah buku. Misalnya dibuatkan cover yang bagus, editing-nya juga harus seseuai dengan EYD, layout halaman juga bagus, sampai soal ISBN-nya.”

 

Sementara itu, sebagai salah seorang tokoh yang sempat diwawancarai oleh Kak Iin dalam bukunya, Kak Echy mengemukakan pengalamannya dalam berliterasi, khususnya saat menikmati buku-buku audio.

"Peran literasi buat saya amat sangat banyak, karena dari situlah saya bisa bangkit dari keterpurukan," begitu yang disampaikan beliau.

Ia menambahkan, "saya berharap, temen-temen yang lain ketika mengalami beban hidup atau masalah seperti saya, jangan sampai terpuruk. Kalo bisa, harus tetap bangkit dan semangat untuk menghadapi semua yang terjadi sama temen-temen."

 

Usai perbincangan, acara dilanjutkan dengan pemutaran vidio ucapan selamat ulang tahun untuk LINTAS, dan pengumuman pemenang kompetisi mendongeng cerdas. Sebagai pemenang pertama, terpilih Lia Aulia Rahawarin dari Maluku Tengah, pemenang kedua atas nama Nabiel Ghali Azumi asal Yogyakarta, dan pemenang ketiga diraih oleh Mariana Messah dari DKI Jakarta. Tidak hanya itu, ada juga sesi kuis berhadiah bagi peserta.

 

Melalui videonya, Kak Iin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini telah  mendukung Lintas hingga dapat eksis hingga saat ini dan berkontribusi lebih banyak di dunia literasi Tanah Air. Semoga kolaborasi dan sinergi antara Lintas dan insan-insan tangguh  makin solid serta berkembang demi kemajuan literasi inklusi.

 

Dengan usainya kegiatan ini, berakhir pulalah  rangkaian kegiatan Kompetisi Mendongeng Cerdas menyambut HUT Lintas dan Proklamasi Kemerdekaan RI. Sampai jumpa pada kegiatan-kegiatan Lintas selanjutnya.

 #SalamLiterasi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas Menulis Puisi, Ajang Refleksi Imajinasi dan Kreativitas

Content Creator Bangga Berliterasi: Wujudkan Asa dan Peluang Berkarya

Info Kompetisi Narasi Disabilitas Dalam Rangka HDI dan Hari HAM Internasional 2024