Sempat Nyaris Tinggal Serpihan, Lintas Kini Siap Membentangkan Sayap
Klub Kepenulisan Literasi Tanpa Batas (Lintas) telah sukses menggelar kegiatan bertajuk “Melintas Batas Literasi Bersama Komunitas Lintas” pada Jumat 30 Desember 2022. Kegiatan ini berlangsung secara virtual selama kurang lebih dua jam sejak pukul 19.00 WIB. Penyelenggaraan Kegiatan ini merupakan bagian dari program kelas kepenulisan “Melintas Batas Literasi” yang akan mulai dilaksanakan pada 8 Januari 2023 mendatang.
Lintas adalah sebuah klub kepenulisan yang didirikan pada 17
Agustus 2019. Kala itu, klub ini digagas hanya berlandaskan keinginan untuk
belajar bersama tentang kepenulisan, tidak lebih. Selama hampir setahun, para
personel perdana Lintas yang berjumlah 15 orang penyandang disabilitas netra
itu dibimbing oleh seorang penulis yang sudah cukup mapan di Indonesia.
Namanya Darmawati Majid, akrab disapa Kak Darma. Kak Darma
saat itu masih tercatat sebagai peneliti bahasa di Balai Bahasa Provinsi
Gorontalo. Setahun sebelumnya, dia terpilih sebagai pemenang dalam Ubud Writers
and Readers Festival 2018, kemudian menerbitkan beberapa buku kumpulan Cerpen
dan biografi setelahnya. Salah satu bukunya yang sering menjadi bahan kajian di
dunia kesusastraan tanah air adalah sebuah kumpulan cerpen berjudul “Ketika
Saatnya dan Kisah-Kisah Lainnya”.
Dengan semangat membara, dilandasi keikhlasan berbagi ilmu,
Kak Darma mentransfer pengetahuan dan pengalamannya kepada para penulis pemula
di klub Lintas secara Cuma-cuma. Dia sangat berharap ilmunya sungguh-sungguh
bermanfaat bagi para disabilitas yang bertekad dan berkomitmen melangkah lebih
jauh, mendaki lebih tinggi, dan melintasi batas kemustahilan dalam dunia
kepenulisan.
Lantaran kesibukan yang semakin tak terkendali, Kak Darma
dengan berat hati meninggalkan klub Lintas pada pertengahan 2020. Namun, dia
berpesan agar klub ini jangan sampai bubar apa pun yang terjadi. Sekuat tenaga,
Lintas berupaya melaksanakan amanat tersebut.
Keheningan sempat menyelimuti ruang literasi Lintas sepeninggal
Kak Darma. Sesekali ada anggota yang difasilitasi oleh pendiri untuk menimba ilmu
di luar klub, misalnya dengan mengikuti kelas-kelas yang diampu penulis-penulis
terkemuka. Materi yang mereka dapatkan kemudian dikirimkan ke grup whatsapp
Lintas agar dapat diakses juga oleh anggota yang lain. Dengan begitu, meski
tanpa pembimbing tetap, para personel klub masih bisa memperoleh pengetahuan
tentang kepenulisan.
Pada Juli 2021, akhirnya Lintas berhasil mendatangkan
seorang mentor lagi. Dia adalah Faisal Oddang, penulis muda asal Makassar yang
telah meraih banyak penghargaan, bahkan di tingkat Asia Tenggara. Buku-bukunya
seperti “Tiba Sebelum Berangkat”, “Puya ke Puya”, dan “Sawerigading Datang dari
Laut”, merupakan tiga di antara novel terlarisnya.
Penulis kelahiran Wajo, 18 September 1994 ini membagikan ilmu
kepenulisan cerpen kepada anak-anak Lintas selama kurang lebih satu bulan. Ibarat
di masa paceklik, anak-anak Lintas yang dahaga akan bimbingan seorang mentor itu
mengikuti lima kali pertemuan dengan sangat antusias. Tugas-tugas diselesaikan tepat
waktu, pertanyaan-pertanyaan seputar karya fiksi dilontarkan dengan lugas demi
memuaskan rasa haus akan pengetahuan.
Meski berulang kali didera berbagai ujian dan rintangan, baik internal maupun eksternal, hingga beberapa kali nyaris tinggal serpihan, realitasnya sampai akhir 2022 ini Lintas tetap berdiri. Bahkan, Januari mendatang, klub ini akan mulai membentangkan sayap untuk berbagi ilmu dengan masyarakat yang lebih luas melalui program “Melintas Batas Literasi”. Semoga upaya ini dapat mewujudkan penulis-penulis yang berkualitas, berdedikasi, dan kontributif bagi diri, lingkungan, dan masyarakat secara global. #SalamLiterasi
Komentar
Posting Komentar