MEMBERSIHKAN PEMANDANGAN ALAM

Pada suatu hari di SMA Biru Putih yang akan mengadakan kegiatan akhir semester, kususnya kelas 11.

“Pengumuman ... pengumuman! Besok setelah selesai semesteran, untuk kelas 11 jangan langsung pulang kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkerena akan adda kegiatan!” seru Bu Anni.

Bu Anni adalah wali kelas di kelas 11.

“Iya, Bu. Memangnya kegiatan apa, ya, Bu?” tanya Deva.

“Nanti kita mau mengadakan berbagai kegiatan, di antaranya, jalan-jalan ke pantai,jawab Bu Ani.

Mendengar hal itu, anak-anak langsung semangat.

“Hore ... ada jalan-jalan!” tukas Agus mewakili yang lain.

“Iya, nih, aku udah enggak sabar menunggu akhir semester. Soalnya udah pingin piknik,papar Deva.

“Udahlah, fokus semesteran dulu. Lagian tinggal dua hari lagi, kok,respons Amir.

“Ya, benar juga apa kata kamu.” Sambung Deva.

Semesteran berakhir di hari jum’at. Sebab, mereka hanya masuk 5 hari.

“Asyik! Ujungujungnya semesteran sudah usai,” kata Deva.

“Kayak anak-anak kecil aja, sih!ledek Amir.

“Ya biarin aja!respon Deva.

Tiba-tiba Bu Anni datang ke kelas untuk memberi tahu mereka tentang persiapan kegiatan yang akan dilaksanakan.

“Anak-anak, Bapak kepala sekolah sedang mengurusi kegiatan untuk besok. Dan besok memakai seragam olahraga! Jangan pakai sepatu, tapi pakai sandal.Mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan,” Ungkapnya.

“Maaf, Bu, saya mau tanya. Kira-kira mulai kegiatannya hari apa ya, Bu?” celetuk Deva dengan spontan.

Kegiatan mulai besok hari senin,” Balas Bu Anni.

Sementara itu pak Ridwan bersama pak Udi sedang menghadap pengelola pantai.

“Maaf, Bapak/Ibu pengelola pantai Cantik, kami dari SMA Biru Putih. Kami ingin melaksanakan kegiatan bersih-bersih pantai, agar anak kami bisa merasakan gotong royong di masyarakat,pinta Pak Ridwan dan pak Udi.

Pihak pengelola mempersilakan, karena sangat menghargai niat Pak Ridwan dan Pak Udi. “Jika niat bapak-bapak seperti itu, ya kami persilakan.”

Tanpa terasa tiga hari telah berlalu, yaitu tepatnya hari minggu, malam senin. Anak-anak menyiapkan diri untuk kegiatan di sekolah. Begitu pula dengan Deva, Amir, dan Si Agus malah sudah berhayal untuk kegiatan hari pertama, berenang di pantai.

“Bawa baju, ah. Siapa tahu ada kegiatan renang bersama, kan, asyik?kkkkkata Agus.

 

Di hari senin yang cerah semua anak kkelas 11 berangkat menuju sekolah. Mereka berangkat dengan berjalan kaki.

“Tak-tek. Tak-tek.”

“Untuk hari pertama kita ke pantai! Agar mendapat pengalaman yang baru!jelas pak Ridwan.

Setelah bermenit-menit di perjalanan, akhirnya sampai di tujuan.

Karena sudah mendapat izin, kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkketika sampai, langsung melaksanakan kegiatan.

“Nah, murid-murid, sekarang kita akan mengaddakan bersih-bersih di pantai ini. Dalam rangka belajar kebersihan!ujar pak Ridwan.

“Apa, Pak? Bersih-bersih? Bersih-bersih, sih, di sekolah juga bisa. Enggak usah jauh-jauh ke pantai!protes Amir.

“Udah, enggak usah banyak cing-cong. Langsung laksanakan bersih-bersihnya agar cepat selesai!” ucap Bu Anni.

“Karena kalian ada 40 siswa, maka saya bagi menjaddi 4 kelompok. Biar kegiatannya enggak terlalu lama,ungkap pak Udi.

Pak Udi adalah Bapak wakil kepala sekolah.

“Sampahnya bukan disapu, tapi diambil dengan tangan. Jangan dicampur! Sampah plastik sendiri, sampah daun sendiri, sampah kertas sendiri,tutur Bu Anni.

“Terus kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkalau diambil pakai tangan, nanti dikumpulkan di mana, Bu?” protes Agus.

Sudah disiapkan wadahnya, berupa karung!sahut Bu Anni.

Mereka melaksanakan tugasnya. Namun, ada salah satu siswa yang enggak ikut mengambil sampah, dan ketahuan sama Bu Anni. Anak itu bernama Farid.

“Farid, kenapa kamu enggak ikut mengambil sampah? Orang anak-anak yang lain pada ngambilin sampah semua,tegur Bu Anni.

“Iya, Bu, saya soalnya jijik sama sampah. Jadi saya enggak ambil sampahnya, Bu,” tanggapnya.

Farid di hukum, di suruh membersihkan kkkkkkolam renang yang ada di dekat pantai.

“Jika kamu jijik sama sampah, sana bersihkan air kolam renang!” perintah Bu Anni.

“Iya, Bu, saya mengerti,” Sambung Farid.

Setelah mereka semua selesai mengerjakan kerja bakti bersih-bersih pantai, mereka pulang. Baju yang dibawa Agus tetap utuh, enggak digunakan.

“Yaaah,  ternyata enggak renang. Bajuku utuh, dong. Enggak jadi kotor. Ini belum rejekiku renang di pantai,gumam Agus dalam hati.

Agenda kegiatan kedua Menghias taman dengan tanaman bunga agar terlihat cantik.

Singkat cerita, hari selasa pun tiba. Agenda di hari selasa menanam bunga di taman. Karena tamannya enggak adda yang mengelola dan dibuka untukkkk umum, jadi ke taman tanpa perlu izin dengan pihak pengelola.

“Ayo, Anak-anak, kalian mau menanam bunga apa?” tanya Pak Ridwan.

“Saya ingin menanam bunga anggrek biar terlihat indah!” sahut Agus.

Ya sudah, sekarang ke pasar beli bibit bunganya!” pinta pak Ridwan.

“Iya, siap, Pak,jawab Amir.

Setelah Amir pulang dari pasar, langsung berangkat ke taman kota.

Di sana Bapak Ibu guru serta teman-temannya sudah menunggu.

“Nah, itu dia, bunganya sudah datang. Saatnya untuk menanam bunga,cerocos Intan.

Mereka di bagi berkelompok seperti kemarin. Ada yang ditempatkan di sebelah barat, di sebelah uutara, di sebelah timur, dan di sebelah selatan.

Bunga itu ditata dengan apik supaya terlihat menawan. Selesai menanam bunga, mereka kembali ke rumah masing-masing.

“Besok berangkat lagi, ya, Anak-anak! Soalnya masih ada kegiatan,” Terang Bu Anni.

“Iya, Bu, kami pasti berangkat, kok,koar agus.

Yang hari ketiga juga bukan piknik, melainkan bersih-bersih untuk melestarikan alam agar bersih selalu.

Mereka tahu hal itu pas datang ke sekolah padda hari rabu.

Ayo, sekarang kita ke sungai membersihkan sampah di sungai. Mumpung air sungai sedang asat agar enggak terjadi banjir bandang,” Tambah Bu Anni.

Mereka membawa karung besar untuk wadah sampah, serok sampah buat mengambil sampah.

“Ayo, kita langsung bersih-bersih aja! Enggak usah menunggu perintah!” ajak Agus.

Untung mereka mematuhi ajakkan Agus.

Sampah pun dibersihkan dengan serok sampah.

“Srekk, srek, Srek, srek, srek, srek.”

Saat para guru sampai di sungai ternyata semua sampah sudah masuk dalam karung dan enggak ada yang tersisa.

“Wah, kami terlambat, enggak kebagian bersih-bersihnya. Maafkan kami, ya, Anak-anak,sesal mereka.

“Iya, Pak, Bu, sudah di maafkan kok.” Tandasnya.

“Terima kasih, ya, Anak-anak, sudah mengikuti kegiatan bersih-bersih untuk alam yang diselenggarakan oleh pihak sekolah. Dan silakan pulang!ungkap Pak Budi.

Mereka akhirnya sudah bebas dari kegiatan sekolah dan tinggal menanti nilai hasil semesteran mereka. Dan pastinya merasa senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan membersihkan lingkungan alam, atau lebih tepatnya pemandangan alam. Meskipun di pantai, taman, dan sungai.

 

 

Tamat.

 

Penulis: Linatun nisa

Naskah ini merupakan pemenang ke-3 lomba menulis cermin dalam rangka HUT ke-77 RI dan ke-3 Lintas dengan tema “menghargai keindahan alam Indonesia dalam semangat kemerdekaan”

 

  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas Menulis Puisi, Ajang Refleksi Imajinasi dan Kreativitas

Content Creator Bangga Berliterasi: Wujudkan Asa dan Peluang Berkarya

Info Kompetisi Narasi Disabilitas Dalam Rangka HDI dan Hari HAM Internasional 2024