Puisi Sajian Basi

Lagi-lagi ia tak tersentuh
Wanginya tak menggoda siapapun
Tiada yang mencecap walau sekadar mencicipi
Akhirnya ia beristirahat di tempat sampah.

Hati merintih perih
Rasa sia-sia menusuk
Hidangan yang dibumbui cinta hanya sebatas terhidang
Sesal membungkus pemikiran.


Tanya menggelegak
Seribu alasan dikais-kais
Namun tiada jawab yang mententramkan
Pikiran penuh prasangka menusuk dada.


Harapan menjadi putri dalam keluarga baru melintir pergi
Miris menetap menyeret ingin tuk menjauh
Patahan hati menggerung kecewa
Menantu takkan mendapat ruang yang tepat di hati.


Retakan hati menjerit
Langkah tanpa haluan pulang jadi angan nan manis
Gerah dalam kesalahan tiada paripurna
Letih ingin rebah dalam tentram kesendirian.


Hati yang digoresi perlahan tak setangguh bayangan
Kalah sudah digaungkan sekeras mungkin
Tak usah ada pernikahan bila lahir pertikaian
Bulir kirstal telah mengering tuk terurai.


Ketegaran yang tersisa secercah
Kesanggupan yang telah berdiri di birai
Tak menjanjikan ketangguhan tuk lebih jauh bertahan
Biar rasa yang ada sama seperti sajian yang dibasikan.

Penulis : Fitri Ayu Wulandari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelas Menulis Puisi, Ajang Refleksi Imajinasi dan Kreativitas

Content Creator Bangga Berliterasi: Wujudkan Asa dan Peluang Berkarya

Info Kompetisi Narasi Disabilitas Dalam Rangka HDI dan Hari HAM Internasional 2024