Esai Mencinta Bukan Terpaksa
Di semester lima ini, saya mulai merasa lelah dengan kegiatan perkuliahan. Sebab, hampir setiap hari tugas berdatangan. Artinya, setiap pekan pasti ada saja yang harus dikumpulkan. Walaupun ada tugas yang dikumpulkan pekan depan, tetapi mata kuliah lain, kan, tidak sama batas waktunya. Ada yang diberi waktu dua hari sampai tiga hari. Bahkan ada juga hanya beberapa jam.
Masalahnya tugas yang batas waktu pengerjaannya beberapa jam sampai tiga hari itu, pasti ada di setiap pekan. Kalau dihitung dari sepuluh mata kuliah yang saya ambil, minimal setiap pekan itu harus mengumpulkan lima tugas. Namun, itu baru tugas individu. Apakah tugas kelompok tidak ada? Tentu ada, dong!
Sejauh ini, ada enam tugas kelompok dari enam mata kuliah. Seperti biasa tugasnya itu membuat salindia, makalah, dan presentasi. Perhitungan ini masih sementara. Entahlah setelah ujian tengah semester nanti akan ada berapa banyak tugas lagi.
Saya tidak merasa salah pilih jurusan, kok. Sejak awal saya sudah mencintai dunia kepenulisan. Oleh sebab itu, saya memilih jurusan yang berkaitan dengan bahasa dan sastra Indonesia. Namun, saya sedang lelah saja dengan segala tugas yang ada.
Dari kejadian ini, ternyata menjalani yang saya suka itu ada titik jenuhnya. Adakalanya ingin istirahat sejenak dan mencari hiburan. Entah menyaksikan video lucu di Instagram, mendengarkan podcast komedi, acara komedian tunggal daring (stand up comedy online), dan video-video lucu di YouTube. Sebab, kalau terus-menerus berkecimpung di dalam rutinitas, rasa lelah pun merasuk ke dalam jiwa. Jadi, bukan berarti semangat itu tidak pernah padam.
Kecuali bagi orang-orang yang pintar. Mungkin tidak pernah merasa lelah. Maka dari itu, ketika di kelas selalu bertanya, semangat menjawab pertanyaan, paling rajin mengumpulkan tugas, bahkan sering menyanggah pendapat kelompok yang sedang presentasi. Sementara otak saya, kan, setara dengan ikan lele. Jadi, wajar saja muncul rasa jenuh yang berujung malas.
Saya jadi ingat salah satu video Bang Panji Pragiwaksono yang diunggah di Instagram. Waktu itu, dia ditanya oleh salah satu netizen, "Apa yang dilakuin pas ngerasa bosen ngelakuin apa pun selain istirahat?"
Bang Panji menjawab, "Ya, istirahat."
Kalau kita sedang bosan melakukan apa pun, satu-satunya yang bisa dilakukan hanyalah istirahat. Bahkan terhadap dunia yang dia cintai sekalipun, tidak membuat Bang Panji terus-menerus berada di situ. Jadi, adakalanya dia istirahat dari rutinitas. Intinya, jangan memaksakan diri, kalau tubuh ini butuh istirahat.
Ternyata mengerjakan sesuatu yang dicintai itu tidak menjamin semangat kita tetap konstan. Apalagi kalau mengerjakan yang tidak disukai. Pasti tekanan itu akan lebih besar. Sebab, setiap hari kita selalu menggerutu dalam hati. Maka dari itu, minimal kita punya rasa cinta terlebih dahlu. Bukan malah terpaksa mencinta. Sebab, terpaksa itu tidak berujung bahagia.
Penulis :
Vivi Intan Pangestuti
kapan pun dan di dalam situasi apa pun, hiburan itu sangat penting. Makanya industri hiburan sangat pesat kemajuannya dan sanggup meraup untung besar. Ngomong-ngomong, otakmu lezat juga kalau begitu ya?
BalasHapusMungkin lezat, kalau jadi otak-otak.🤣
Hapus