Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Gambar Yang Membisu

Hai Pelintas Budiman! Apa kabarmu hari ini? Semoga sehat selalu dan jangan lupa bahagia yaa! Ngomong-ngomong, bagaimana sih pendapat kalian terhadap beberapa postingan admin? Seru, sedih, bikin mikir, atau apa? Jangan malu dan ragu ya, buat corat-coret di komentar! Supaya tidak terkesan serius, berikut akan admin sajikan sebuah puisi sederhana yang semoga menggugah jiwa. Selamat membaca! Tiap hari aku di sini. Takjub sebab lukisan kakek benar-benar terbukti. Tentang laut yang indah penuh misteri. Tentang gelombang yang bergulung-gulung tinggi. Meski itu semua bisu adanya. Aku berterima kasih pada kakek. Dia pelukis sejati. Berkisah pada tiap goresan. Penasaran kujelajahkan pandangan. Birunya langit. Putih buih ombak pecah di garis pantai. Berkesan dan menyenangkan sekali. Tidak bosan juga. Aku mondar-mandir. Melempar-lemparkan batu kecil. Ke arah laut. Hati yang sedih pun hilang. Sedih karena dianggap aneh oleh anak-anak nelayan itu. Kata mereka, kakek mendapat kutukan dewa laut. Aku s...

Rupanya Ini yang Namanya Artikel Feature

Pengetahuan memang sering datang justru ketika kita tidak bermaksud menghampirinya. Setidaknya, itulah yang terjadi padaku saat menemukan pengetahuan tentang artikel feature berikut ini. Ia kutemukan tersisip di antara informasi lomba menulis yang sedang kubaca. Lombanya sendiri telah usai sehingga sempat membuatku kecewa. Namun, rupanya ada mutiara lain dalam pengumuman itu. Inilah yang akan kubagikan dengan pembaca tulisan ini. Yuk, disimak. Buat yang sudah tahu, lewatkan saja, jangan sampai menyia-nyiakan waktumu.

Emosi Cerdas, Tulisan pun Bernas

Mulailah menulis dengan hati, sempurnakan dengan pikiran. Ulasan berikut ini merupakan refleksi saya terhadap salah satu materi kelas menulis yang sedang saya ikuti ketika menyusun tulisan ini. Kali ini materi yang disampaikan adalah mengenai bagaimana menulis dengan ketajaman emosi. Selalu disarankan oleh pendamping-pendamping kelas menulis kepada para peserta yang masih pemula untuk menulis apa saja yang dirasakan. Tidak perlu memikirkan apakah tulisan itu akan bagus atau tidak, akan menarik atau tidak, atau akan bermanfaat buat orang lain atau tidak. Yang penting, tuliskan saja. Ini disampaikan tentu agar para pemula itu semakin percaya diri dalam berkarya. Akan tetapi, proses menulis tidak hanya sampai di situ. Setelah menuliskan sesuatu, tentu penulis ingin memublikasikannya. Terkait hal tersebut, para penulis perlu memperbaiki tulisannya sehingga layak dipublikasikan. Di sanalah ada proses penyuntingan dan tahap tersebut perlu pemikiran yang tajam. Itulah yang dimaksud oleh k...

Metamorfosis

Hidup adalah tentang mengubah kepahitan menjadi kekuatan, itulah jurus terampuhku dalam menghadapi kehidupan yang tak selalu indah ini. Sejak awal, takdir seolah sudah membisikkan bahwa hidup yang akan kujalani tidak akan mudah. Dalam pemberian nama saja, orang tuaku sampai harus mengganti namaku beberapa kali. Hal tersebut lantaran aku sering sakit-sakitan. Tidak perlu heran! Salah satu mitos yang berkembang di masyarakat adalah bahwa nama yang tidak cocok akan membuat pemiliknya sakit-sakitan. Pada akhirnya, orang tuaku menamaiku Ika Asrianti Puspitasari. Sebuah nama yang bermakna ‘intinya, keindahan perempuan itu seperti bunga’. Pertanyaannya, bunga apa? Haha. Sehari-hari, orang sering memanggilku Pita, diambil dari kata Puspita. Menurut beberapa orang, nama Pita mengingatkan mereka pada nama Pitaloka, salah satu tokoh dalam novel Tujuh Manusia Harimau. Tak pelak, mereka pun kerap memanggilku dengan nama itu. Bukan masalah. Aku sih senang-senang saja! Aku lahir pada tanggal 22 Okto...

Narasi Diri : Sebuah Autobiografi Ugahari

Gambar
Diantar dengan kesederhanaan aku lahir. Tepat sepuluh hari menjelang hari raya kurban, dua Februari dua ribu tiga, bertempat di kampung bernama Bogoran, termasuk pinggiran timur Kota Bantul Yogyakarta, aku lahir dari pasangan Tri Astono dan Apri Ariani. Sampai empat bulan tidak ada masalah, aku tumbuh seperti umumnya bayi. Akan tetapi begitu dibawa ke dokter, ada keanehan pada gerak-gerik bola mata, yaitu selaput putihnya selalu menatap ke atas. Akhirnya diadakanlah operasi mata guna membersihkan dan membetulkan selaput. Operasi mata itu berlokasi di Rumah Sakit Mata Yap Prawiro Husodo Yogyakarta. Sampai empat tahun, hidup terasa baik-baik saja. Memasuki usia keempat, aku lagi-lagi tidak paham secara rinci kenapa aku harus kembali dioperasi mata. Kali ini di Rumah Sakit Mata Cecendo, Bandung. Kurang lebih, kata nenek, sih, ada masalah pada lensa sehingga harus diganti. Selesai operasi,bersama bapak dan ibu, aku tinggal di sebuah kontrakan yang termasuk daerah pemukiman rumah toko (ruko...

Autobiografi Cinderella Junior

Namaku Vivi Intan Pangestuti. Di dalam keluarga, aku dipanggil Intan. Akan tetapi, mereka yang bukan keluarga memanggilku Vivi. Aku lahir di Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah, 5 Juli 1999. Jadi, bisa dibilang bahwa aku berasal dari kabupaten tersebut. Kemudian pada tahun 2000, orang tuaku merantau ke Kota Cilegon Banten. Mereka merantau karena ingin berdagang. Apalagi orang tua papaku juga sudah menjadi warga Cilegon sejak dahulu kala. Akhirnya, aku hanya menumpang lahir di Wonogiri. Jadi, selebihnya aku bertumbuh dan berkembang di tanah rantau. Sejak TK sampai SMA, aku tidak nomaden. Aku tetap berdomisili di kota yang sama. Sekolah juga selalu mencari yang terdekat dan termurah. Namun, bukan berarti murahan, ya. Artinya, biaya sekolah tidak memakan berjuta-juta perbulan. Begitupun ketika aku kuliah. Saat ini, aku sedang menempuh pendidikan tinggi, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Aku kuliah di salah satu universitas negeri di provinsiku. Karena perguruan tinggi negeri, dan...