Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

Bom Kehancuran

Narkotika .... Dengan kelembutan, kau rampas masa depan. Tak peduli dengan siapa kau berurusan, yang terpenting kau dapat mainan. Kau angkat jiwa yang tergulung resah dalam candu yang memabukan. Hingga jiwa-jiwwa itu mati dalam kehidupan.       Tangan-tangan gelapmu meraba-raba urat nadi yang mengencang oleh derita. Dengan senyum samar, kau palingkan logika dari batas kewarasan. Perlahan-lahan, genggamanmu kian erat pada ketidakpastian. Pada labirin yang lembap dan pengap, kau hempaskan dari semunya kepuasan.     Lalu dengan apa jiwa-jiwa yang terlanjur mabuk kepayang itu hendak pulang? Lorong gelap nan panjang hanya membersitkan dalamnya penyesalan. Ketakutan, kepanikan, satu dalam jerit keputusasaan. Lunglai atma dalam tubuh ringkih pendulang dosa.     Wahai sahabat yang kini bergulat dengan masalah! Tabahkan hati, kuatkan mental! Jangan biarkan kebebasan tanpa kesadaran membawwa jiwamu melayang lepas. ...

KEUNTUNGAN DAN CARA MENGIRIM NASKAH KE LENTERA APP Oleh Henry SeTIAWAN

Halo, sobat LINTAS. Ada yang sudah mengenal Lentera APP? Di artikel tentang platform online yang mungkin belum banyak yang tahu, saya menulis tentang platform ini. Lentera APP adalah perpustakaan digital asal Indonesia yang memberikan bacaan secara gratis. Sobat LINTAS bisa menemukan bacaan dari berbagai genre seperti romance, fantasi, horor, dan masih banyak lagi. Ada juga buku non fiksi di sini. Sobat lintas juga bisa mengirim naskah, loh, ke sini. Hanya saja, kalian tidak bisa melakukannya melalui aplikasi. jadi, bagaimana caranya? 1. Buka tautan https://tiny.cc/KirimNaskahLentera. 2. Isi data yang diperlukan seperti nama, tempat dan tanggal lahir, domisili, dan lain-lain. 3. Setelah semuanya selesai, masukkan file naskah sobat LINTAS dengan format doc atau PDF, kemudian tekan kirim. Kalian bisa mengirim naskah maksimal tiga. Pastikan naskah sobat LINTAS sudah selesai. Selain melalui google formulir, sobat LINTAS juga bisa mengirim naskah melalui surel: editorial@lentera.app Sesudah...

INI DIA PERBEDAAN PENERBIT INDIE DAN SELF PUBLISHING Oleh Henry Setiawan

Halo, sobat LINTAS. Penerbit indie sering dijadikan pilihan bagi para penulis untuk mengirim naskah, mengingat proses kurasi di penerbit mayor yang ketat. Selain itu, naskah kita bisa saja ditolak. Di penerbit indi, kurasi tetap ada, tapi tidak selama penerbit mayor. Peluang naskah diterima juga lebih besar. Tapi, selain penerbit indie, ada lagi jalur yang bisa jadi pilihan sobat LINTAS menerbitkan buku, yaitu lewat self publishing atau penerbitan mandiri. Sebenarnya, penerbit indie dan self publishing memiliki arti yang sama, yaitu penerbitan mandiri. Namun di balik persamaannya, dua jalur ini juga punya perbedaan. Apa saja itu? 1. Pengertian. Penerbit indie adalah penerbit dengan jaringan yang tidak terlalu besar. Biasanya, penerbit indie menjual naskah terbitan mereka melalui media sosial, situs web, dan toko daring. Sedankan, self publishing adalah metode menerbitkan buku tanpa bantuan penerbit. Jadi, kita sebagai penulis punya kontrol penuh atas naskah kita. 2. Proses. Proses mene...

Perkenalkan Tanda Baca, Lintas Pecahkan Rekor

Penulis yang bijak bestari adalah penulis yang mampu menghasilkan adikarya tanpa melanggar rambu-rambu kepenulisan. Sama halnya dengan berlalulintas, menulis pun punya berbagai aturan tersendiri. Salah satu aturan tersebut mengenai penggunaan tanda baca . Inilah yang mendasari tercetusnya gagasan pelaksanaan kegiatan pengenalan tanda baca oleh komunitas Lintas. Kegiatan tersebut bertajuk "Kelas Dasar-Dasar Kepenulisan: Kenalan dengan Tanda Baca", berlangsung via daring sejak 22 April hingga 2 Juni 2024, dimentori oleh Ika Asrianti Puspita Sari, S.Pd. atau akrab disapa Kak Pita.   Awalnya, kegiatan ini hanya diperuntukan bagi para anggota komunitas LINTAS . Namun, dalam pertemuan beberapa hari menjelang kegiatan, Lintas sepakat untuk membuka kesempatan bagi peserta umum juga. Dalam masa pendaftaran yang hanya berlangsung selama kurang lebih dua hari, terjadilah sesuatu yang di luar ekspektasi semua pihak, termasuk penyelenggara. Sebanyak lebih dari 60 orang begitu ...

HARI MINGGU Oleh Linatun

Hari Minggu. Hari yang membahagiakan bagiku. Untuk menikmati pemandangan hijau. Untuk menyegarkan pikiranku. Hari Minggu. Adalah hari yang kutunggu-tunggu. Untuk sejenak rekreasi. Agar pikiranku fresh kembali. Hari Minggu. Adalah waktu yang kutunggu. Untuk melepaskan rasa rindu. Dengan ayah dan ibu. Karya: Linatun 

Mampukah Esperanto Menjadi Alat Perdamaian?

Sejak zaman purbakala, manusia telah berupaya mencari tahu awal mula terbentuknya bahasa dan mengapa bisa ada begitu banyak bahasa di dunia. Pengkajian tentang asal-usul bahasa telah dimulai sejak abad kelima sebelum masehi di Yunani Kuno. Pengkajian ini sangat sulit dilakukan karena tidak adanya bukti langsung. Akibatnya, berbagai mitos juga turut berebutan mewarnai pemahaman manusia tentang sejarah penemuan bahasa. Namun,hingga tulisan ini disusun, belum ada kesepakatan mengenai hal tersebut.    Konon, yang menjadi penyebab banyaknya bahasa di dunia adalah bahwa keturunan Nabi Adam dan Hawa menyebar ke seantero bumi. Dengan penyebaran ini pula, mereka mulai mengembangkan bahasa masing-masing, sesuai dengan evolusi otak mereka . Menurut Profesor Noam Chomsky, ahli bahasa dari Massachusetts Institute of Technology , bahasa muncul sekitar 60.000 hingga 100.000 tahun yang lalu di Afrika. Sebelum bahasa ditemukan, diperkirakan manusia berkomunikasi menggunakan suara-suara yang di...