Kangkung
Kepala gadis itu masih terasa pening. Penerbangan lebih dari 15 jam yang baru saja dialaminya membuat tubuhnya mesti beradaptasi. Belum lagi perbedaan waktu mengakibatkan pusing yang melanda kepalanya tak kunjung berhenti. Saat ini pukul 3 sore, harusnya jam segini gadis yang mengenakan piama itu terlelap. "Jam 3 pagi. Siapa yang masih terjaga selarut ini?" Pikirnya. Dia. Ya, karena di negara tempatnya sekarang berada matahari telah condong ke barat. "Ely, kamu sudah minum tehnya?" Seorang wanita paruh baya berdiri di bingkai pintu kamar, menatap gadis itu dan secangkir teh hangat yang belum tersentuh di atas meja kecil. Nama si gadis sebetulnya Natalie, dan benci ketika Bibinya memanggilnya Ely. Terdengar norak baginya. "Saya butuh aspirin untuk meredakan sakit kepala. Bukan teh hangat." "Eh, gak baik minum obat-obatan kimia terus. Gak baik untuk tubuhmu. Mending minum teh hangat. Alami gak ada bahan kimianya," Wanita paruh baya itu menyodorkan ...